Sunday, January 6

Katakanlah, Aku Tak Mencintaimu Sebesar Itu by Tia Setiawati

‘Kamu tidak pernah mencintaiku, sebesar aku mencintaimu’

Tahukah kau, Tuan.
Rasanya seperti ada semburat merah melayang-layang di dinding kamarku.
Seperti sebuah kesedihan yang berniat datang lagi,
karena telah diundang dengan murah hati.
Maka, inilah yang harus kau baca dengan seksama :
Katakanlah, aku tak mencintaimu sebesar itu.
Lalu mengapa aku selalu mampu kembali
walau berkali-kali telah kau lukai? 
Katakanlah, aku tak mencintaimu sebesar itu.
Lalu mengapa setiap saat yang kuingat adalah kamu?
Bahkan segala kesibukan pun belum mampu,
mengenyahkan pikiranku dari mengkhawatirkan keselamatanmu. 
Katakanlah, aku tak mencintaimu sebesar itu.
Lalu, sudahkah kau membaca semua puisi-puisi cinta dalam bukuku?
Lalu tanyakan sendiri pada dirimu,
siapakah dia yang selalu menjadi inspirasiku.
Siapakah dia, Tuan? 
Katakanlah, aku tak mencintaimu sebesar itu.
Lalu cinta sebesar apa yang kau lihat dari sikapku?
Karena aku tahu,
doaku atas kebahagiaanmu
tak pernah disampaikan seisi ruang ibadahku padamu.
Katakanlah, aku tak mencintaimu sebesar itu.
Katakanlah lagi, lalu lagi, sampai berkali-kali.
Dan akan kumaafkan kau lagi,
seperti yang sudah-sudah,
seperti yang telah kau ketahui. 
Tuhan Maha Tahu, aku mencintaimu sebesar itu.
Dan mungkin hanya Dia,
yang mampu dengan sempurna
membuatmu berhenti bertanya-tanya.
Wanita ini sungguh mencintaimu sebesar itu. 
 Jakarta, 4 Januari 2013
- Tia Setiawati Priatna


source here
Share:

0 komentar:

Post a Comment

mari berteman~

Blog Archive