Aku suka menganalogikan suatu hal menggunakan hal lainnya. Bukan hanya agar mudah dipahami, tetapi juga untuk berpikir, kemudian untuk dimengerti. Sesuatu yang sudah dimengerti akan bisa diterima.
Seperti halnya aku menganalogikan kisah kita sebagai sebuah buku, buku yang tak habisnya aku tulis kemudian kubaca sendiri. Selanjutnya buku itu membuatku beranalogi seolah-olah ia adalah mesin waktu yang membuatku terhempas, kemudian ia menjelma menjadi sebuah kutub di sudut bumi. Membekukan. Mendiamkan. Dingin.
Hingga semuanya berakhir, sampai akhirnya aku tersadar, semuanya sudah tiada. Namun semua itu takkan pernah berhenti.
Aku, menganalogikan kisah kita menjadi sebuah buku. Buku yang seharusnya tak kaubaca. Aku tak ingin terhempas ke masa lalu, kemudian terdampar di masa depan. Tanpamu.
Kuharap kamu tak membuka ini. Aku harap kamu mengerti.
*analogi n persamaan atau persesuaian antara dua benda atau hal yang berlainan; kias
Dara prayoga - post aseli bisa dilihat disini
Pagi, selamat hari kelima belas di bulan november.
selamat ulang tahun M,Fajrin Fauzan Rahman Dilaga a.k.a omnya all artist
i wish you all all the best
oh iya, jangan ngira fajrin ini om beneran yaa-
dia masih muda kok, masih seumuran gue :D
well, selamat pagi (lagi)
look !
liat dah tulisan diatas, iya pagi pagi gue udah main laptop dan udah blogwalking dari tumblr sampe wordpress.
alih alih mau ngejawab pertanyaan dari maru 2012
tapi malah lagi lagi stuck on blog , dan malah main main di dunia maya
dan sepagi ini gue udah mengorek- ngorek blog yang isinya *jleb* dan menohok
tapi
gue suka baca kiasan-kiasan itu
seolah hanyut kedalam cerita yang memang begitu
hah, keterlaluan emang
"november hari kelima belas
aku semakin tak mengenalmu
semakin asing dengan kamu
entah apa yang salah
kenal lalu seolah nampak tak kenal
november hari kelima belas
aku masih berusaha menata hati kembali
menata susunannya agar tak mudah goyah
november hari kelima belas
aku semakin tak mengerti tentang ini semua
hubungan manusia dan manusia apakah harus serumit ini ?
rumit dan terkesan aku tak bisa menyelesaikannya
november hari kelima belas
berusaha untuk menjadi biasa itu tak mudah
aku mencobanya terus menerus
tapi semakin dicoba mengapa semakin sulit
november hari kelima belas
jika kau baca ini, anggap kau tak pernah membacanya
lebih baik kau tak baca ini
karena, november hari kelima belas
(masih) seperti bulan sebelumnya
coba untuk berdamai dengan semuanya"
septi setiyawati
0 komentar:
Post a Comment