engga inget ?
baiklah bisa dibaca disini
mari buat naskah baru,
perjalan cinta marvel dan santi memang ga semulus jalan tol, ada aja alasan buat mereka selesai.
ya, setelah kasus dengan tita (mungkin) selesai,
namanya juga sinetron, ga seru kalo ga ada konflik, bahkan terlalu banyak konflik dan masalah yang menimpa hubungan mereka.
masalah mereka adalah komunikasi. kesibukan masing-masing buat santi dan marvel susah banget buat komunikasi. lebih tepatnya kesibukan marvel, santi coba ngertiin keadaan marvel. tapi tetap saja, santi itu wanita dan seorang kekasih. alhasil walaupun marvel ga ngehubungin santi, santi tetap berusaha mengirimkan pesan singkat dan menanyakan kondisi marvel. ya, walaupun ujung ujungnya santi tetap tidak digubris. entah bodoh atau apa, santi terlalu sabar menghadapi kelakuan dari marvel.
mereka baru menjalani hubungan beberapa bulan, tapi sudah banyak masalah yang terjadi. namun, yang heran adalah marvel masih menganggap mereka tak pernah bertengkar hebat.
mereka baru menjalani hubungan beberapa bulan, tapi sudah banyak masalah yang terjadi. namun, yang heran adalah marvel masih menganggap mereka tak pernah bertengkar hebat.
4 bulan marvel dan santi menjalin sebuah hubungan yang dinamakan "pacaran". hubungan mereka nampak serius, tapi terkadang nampak sangat main main.
diawal hubungan mereka, marvel sudah berkata bahwa hubungan mereka nampaknya berjalan begitu cepat, belum ada sebulan pun marvel sudah berkunjung ke tempat santi dan begitu pun sebaliknya.
ya, hubungan mereka juga nampak main main , ketika mereka bercanda selalu saja membawa orang lain terlibat didalamnya, memang ga sehat hubungan mereka.
memasuki bulan keempat, hubungan marvel dan santi semakin diambang batas, marvel semakin sibuk dengan urusannya, semakin sulit dihubungi dan santi semakin sibuk dengan kegalauannya, semakin ingin tau apa yang dilakukan marvel.
sms jarang di balas, telepon pun semakin jarang. ya tentu saja hal ini berbanding sangat jauh saat pertama kali mereka menjalin hubungan.
ketika dulu marvel berkata " aku sayang cuma sama kamu" atau " aku pengen ketemu kamu lagi sayang"
tapi belakangan ketika santi mengirimkan kata-kata "kangen" marvel membalas "gausah kangenlah ribet" atau " cobalah mengerti" .
santi sedih, kurang mengerti seperti apa lagi ?
santi tau marvel sibuk, tapi sesibuk itukah sampai tak bisa membalas sms atau sampai tidak bisa meluangkan waktunya.
marvel dan santi berada di dalam kampus yang sama, tapi entah kenapa kampus terasa sangat luas, santi lebih sering berjalan sendiri dan marvel pun begitu.
tidak ada yang salah antara marvel dan santi tapi mungkin mereka butuh waktu untuk sendiri sendiri.
santi tertegun di dalam kamarnya yang bercat hijau , lalu membuka laptopnya untuk sekedar bermain-main di dunia maya. ya, saat itu sama seperti biasanya, marvel pun muncul pada daftar onlinennya. tapi tak sama ketika saat beberapa bulan yang lalu, ketika mereka masih intensive laykanys sebuah bimbingan belajar *oke abaikan*. ya, tak ada yang dibicarakan, hanya sapaan sapaan kecil. ya, keadaannya adalah mereka sedang berada pada waktu istirahat. marvel memutuskan untuk mengistirahatkan hubungannya dengan santi terlebih dahulu, hingga waktu yang tidak ditentukan. santi tidak bisa menentukan sikap, dan ia menerima saja apa keputusan marvel.
setelah mereka memutuskan untuk istirahat, terlihat hubungan mereka semakin tak jelas. tapi sehari setelah keputusan itu, marvel masih mengajak santi makan bareng bahkan mengantar pulang. ya, malam itu mungkin malam yang sedikit aneh. bahkan terlihat sangat main main.
satu alasan marvel mengantar pulang ingin mendapatkan sebuah tamparan atau mungkin tonjokan di mukanya. tapi santi tak tega, ya hanya cubitan - cubitan yang mendarat ditangan marvel sepanjang perjalanan pulang dengan kendaraaan roda dua marvel. ya, malam itu lagi lagi pembicaraan seperti main main, keputusan yang juga sepertinya main main. marvel dan santi memang aneh. hubungan yang aneh, seperti bocah saja. ya, marvel menyebut santi dengan "wanita single" dan sepertinya dia bahagia dengan kesingleannya. ya, malam itu marvel dimata santi masih tampak seperti main main. malam itu marvel tampak enggan beranjak, hendak pergi kemudian tak jadi, dan seperti itulah. mereka berbincang di depan rumah santi. ya, malam itu terasa main main, tapi terbesit sakit di hati santi. ya, malam itu santi dan marvel masih berpengangan tangan dan menatap masing masing, masih menyatukan kepala satu sama lain. santi nampak enggan membiarkan marvel beranjak dari hadapannya. bahkan marvel sempat tertidur dimotornya dan santi hanya menatapnya, dan mereka masih berjabatan.
malam itu, marvel mengajari santi bagaimana menggampar dan menonjok. tapi santi bukan orang yang bisa dengan gampang menonjok atau mendaratkan tamparan di muka seseorang.
ya, akhirnya marvel yang mencubit santi.
ya, malam itu terbesit keanehan..
hari hari berikutnya nampak seperti biasa kembali, marvel sulit dihubungi. istirahat panjang mereka benar-benar dimulai sepertinya.
marvel nampak menghubungi santi jika ada kepetingan tertentu saja, ya mungkin sesuatu yang marvel anggap penting. santi bingung, harus seperti apa yang bisa sikatakn "penting" untuk marvel. seringkali marvel mengatakan bahawa santi menghubunginya untuk hal hal yang tidak penting. seperti apa hal yang penting ?
ya, terakhir kali marvel ke rumah santi adalah ketika marvel mengambil laptopnya di rumah santi. ya sore itu santi ingin sekali menyelesaikan semuanya, memperjelas hubungan mereka. namun ternyata, marvel menolak dengan alasan bosan dengan bahasan yang itu-itu saja. lagi lagi santi bingung, harus seperti apa yang tidak bosan? lalu bagaimana memperjelas semuanya ?
ya, akhirnya mereka menjalani hubungan yang tidak jelas lagi.
suatu malam, santi menyapa marvel dengan sosial media. tak ada balasan. ketika telah larut, akhirnya santi mengirimkan sebuah sapaan secara tidak langsung menyusuh marvel tidur. terkejut, ternyata malam itu santi tidak dengan marvel, tapi dengan ibunya. ucapan terimakasih diberikan ibu marvel karena dinda "adik marvel yang paling kecil" menyukai kado yang diberikan santi sebagai hadiah ulang tahun. malam itu santi bingung, takut salah bicara ingin sekali bicara tentang hubungannya dengan marvel yang sudah cukup membingungkan , tapi santi urungkan. karena santi menganggap hal itu bukan hal dewasa untuk menyelesaikan masalah. satu hal yang cukup membuat santi bingung adalah ketika ibu marvel mengajaknya main kembali ke rumah marvel untuk kedua kalinya, ya santi bingung hanya menjawab mungkin nanti setelah ujian selesai. sebenarnya seminggu sebelum obrolan ini, santi sudah mempersiapkan untuk main ke rumah marvel. tapi ternyata ketika pagi santi ingin berangkat, marvel tidak dirumah. parah memang. ya, karena obrolan ini, santi merasa mempunyai janji kepada orang tua marvel untuk main kesana. tapi sepertnya keadaan sudah tidak memungkinkan.
suatu malam di suatu hari,
santi memulai memanggil marvel dalam dunia mayanya (lagi)
dan malam itu marvel mengatakan "maaf"
dan kemudian mengatakan "aku memilih untuk hidup sendiri dulu"
ya, santi tak tahu mesti bilang apa, tapi memang sudah tahu endingnya akan seperti ini.
marvel memberikan alasannya ingin fokus terhadap amanah, keluarga, masa depan, dan agama.
santi tak tahu harus berbuat apa, ingin bicara langsung dengan marvel. akhirnya santi menanyakan untuk bertemu dan bicara terlebih dahulu, tapi jawaban marvel hanya bisa saja jika bertemu di kampus.
ya, mereka selesai. mungkin selesai untuk marvel, tapi belum selesai menurut santi. keputusan yang hanya diselesaikan dengan media sosial, tanpa ada obrolan langsung.
hari-hari berikutnya, santi selalu menanyakan marvel untuk berbicara, tapi sepertinya tidak ada waktu untuk mereka bicara. marvel mengatakan nanti saja kalau sudah lupa.
sudah lupa?
santi bertanya tanya , kenapa harus seperti itu ?
mereka tak bertemu di kampus, ya sepertinya kampus terlalu luas untuk mereka berdua bertemu.
tak ada bicara, tak ada kejelasan menurut santi.
ya, mereka berakhir hanya dengan sosial media tak ada bicara langsung.
sebulan berlalu..
tak ada yang berubah, nampak bocah mereka berdua. entah santi atau marvel yang seperti bocah.
kenyatannya mereka masih tidak saling bicara
masih dengan cuek bebek yang sungguh terlihat bocah.
tragis -
*cukup cukup*
cerita diatas semakin random sepertinya, jadi script ini akan ditiadakan -
karena pembuat naskah mengalami kebuntuan yang teramat sangat-
karena kegagalan naskah, sinetron ini gagal digarap-
jadi semua ini hanya sekedar cerita yang mungkin bisa berakhir disini atau mungkin suatu saat disambung kembali, biarkan waktu yang menjawab.
-the end-
tidak ada yang salah antara marvel dan santi tapi mungkin mereka butuh waktu untuk sendiri sendiri.
santi tertegun di dalam kamarnya yang bercat hijau , lalu membuka laptopnya untuk sekedar bermain-main di dunia maya. ya, saat itu sama seperti biasanya, marvel pun muncul pada daftar onlinennya. tapi tak sama ketika saat beberapa bulan yang lalu, ketika mereka masih intensive laykanys sebuah bimbingan belajar *oke abaikan*. ya, tak ada yang dibicarakan, hanya sapaan sapaan kecil. ya, keadaannya adalah mereka sedang berada pada waktu istirahat. marvel memutuskan untuk mengistirahatkan hubungannya dengan santi terlebih dahulu, hingga waktu yang tidak ditentukan. santi tidak bisa menentukan sikap, dan ia menerima saja apa keputusan marvel.
setelah mereka memutuskan untuk istirahat, terlihat hubungan mereka semakin tak jelas. tapi sehari setelah keputusan itu, marvel masih mengajak santi makan bareng bahkan mengantar pulang. ya, malam itu mungkin malam yang sedikit aneh. bahkan terlihat sangat main main.
satu alasan marvel mengantar pulang ingin mendapatkan sebuah tamparan atau mungkin tonjokan di mukanya. tapi santi tak tega, ya hanya cubitan - cubitan yang mendarat ditangan marvel sepanjang perjalanan pulang dengan kendaraaan roda dua marvel. ya, malam itu lagi lagi pembicaraan seperti main main, keputusan yang juga sepertinya main main. marvel dan santi memang aneh. hubungan yang aneh, seperti bocah saja. ya, marvel menyebut santi dengan "wanita single" dan sepertinya dia bahagia dengan kesingleannya. ya, malam itu marvel dimata santi masih tampak seperti main main. malam itu marvel tampak enggan beranjak, hendak pergi kemudian tak jadi, dan seperti itulah. mereka berbincang di depan rumah santi. ya, malam itu terasa main main, tapi terbesit sakit di hati santi. ya, malam itu santi dan marvel masih berpengangan tangan dan menatap masing masing, masih menyatukan kepala satu sama lain. santi nampak enggan membiarkan marvel beranjak dari hadapannya. bahkan marvel sempat tertidur dimotornya dan santi hanya menatapnya, dan mereka masih berjabatan.
malam itu, marvel mengajari santi bagaimana menggampar dan menonjok. tapi santi bukan orang yang bisa dengan gampang menonjok atau mendaratkan tamparan di muka seseorang.
ya, akhirnya marvel yang mencubit santi.
ya, malam itu terbesit keanehan..
hari hari berikutnya nampak seperti biasa kembali, marvel sulit dihubungi. istirahat panjang mereka benar-benar dimulai sepertinya.
marvel nampak menghubungi santi jika ada kepetingan tertentu saja, ya mungkin sesuatu yang marvel anggap penting. santi bingung, harus seperti apa yang bisa sikatakn "penting" untuk marvel. seringkali marvel mengatakan bahawa santi menghubunginya untuk hal hal yang tidak penting. seperti apa hal yang penting ?
ya, terakhir kali marvel ke rumah santi adalah ketika marvel mengambil laptopnya di rumah santi. ya sore itu santi ingin sekali menyelesaikan semuanya, memperjelas hubungan mereka. namun ternyata, marvel menolak dengan alasan bosan dengan bahasan yang itu-itu saja. lagi lagi santi bingung, harus seperti apa yang tidak bosan? lalu bagaimana memperjelas semuanya ?
ya, akhirnya mereka menjalani hubungan yang tidak jelas lagi.
suatu malam, santi menyapa marvel dengan sosial media. tak ada balasan. ketika telah larut, akhirnya santi mengirimkan sebuah sapaan secara tidak langsung menyusuh marvel tidur. terkejut, ternyata malam itu santi tidak dengan marvel, tapi dengan ibunya. ucapan terimakasih diberikan ibu marvel karena dinda "adik marvel yang paling kecil" menyukai kado yang diberikan santi sebagai hadiah ulang tahun. malam itu santi bingung, takut salah bicara ingin sekali bicara tentang hubungannya dengan marvel yang sudah cukup membingungkan , tapi santi urungkan. karena santi menganggap hal itu bukan hal dewasa untuk menyelesaikan masalah. satu hal yang cukup membuat santi bingung adalah ketika ibu marvel mengajaknya main kembali ke rumah marvel untuk kedua kalinya, ya santi bingung hanya menjawab mungkin nanti setelah ujian selesai. sebenarnya seminggu sebelum obrolan ini, santi sudah mempersiapkan untuk main ke rumah marvel. tapi ternyata ketika pagi santi ingin berangkat, marvel tidak dirumah. parah memang. ya, karena obrolan ini, santi merasa mempunyai janji kepada orang tua marvel untuk main kesana. tapi sepertnya keadaan sudah tidak memungkinkan.
suatu malam di suatu hari,
santi memulai memanggil marvel dalam dunia mayanya (lagi)
dan malam itu marvel mengatakan "maaf"
dan kemudian mengatakan "aku memilih untuk hidup sendiri dulu"
ya, santi tak tahu mesti bilang apa, tapi memang sudah tahu endingnya akan seperti ini.
marvel memberikan alasannya ingin fokus terhadap amanah, keluarga, masa depan, dan agama.
santi tak tahu harus berbuat apa, ingin bicara langsung dengan marvel. akhirnya santi menanyakan untuk bertemu dan bicara terlebih dahulu, tapi jawaban marvel hanya bisa saja jika bertemu di kampus.
ya, mereka selesai. mungkin selesai untuk marvel, tapi belum selesai menurut santi. keputusan yang hanya diselesaikan dengan media sosial, tanpa ada obrolan langsung.
hari-hari berikutnya, santi selalu menanyakan marvel untuk berbicara, tapi sepertinya tidak ada waktu untuk mereka bicara. marvel mengatakan nanti saja kalau sudah lupa.
sudah lupa?
santi bertanya tanya , kenapa harus seperti itu ?
mereka tak bertemu di kampus, ya sepertinya kampus terlalu luas untuk mereka berdua bertemu.
tak ada bicara, tak ada kejelasan menurut santi.
ya, mereka berakhir hanya dengan sosial media tak ada bicara langsung.
sebulan berlalu..
tak ada yang berubah, nampak bocah mereka berdua. entah santi atau marvel yang seperti bocah.
kenyatannya mereka masih tidak saling bicara
masih dengan cuek bebek yang sungguh terlihat bocah.
tragis -
*cukup cukup*
cerita diatas semakin random sepertinya, jadi script ini akan ditiadakan -
karena pembuat naskah mengalami kebuntuan yang teramat sangat-
karena kegagalan naskah, sinetron ini gagal digarap-
jadi semua ini hanya sekedar cerita yang mungkin bisa berakhir disini atau mungkin suatu saat disambung kembali, biarkan waktu yang menjawab.
-the end-
0 komentar:
Post a Comment