BAB I
PENDAHULUAN
Satuan terkecil dari tumbuhan adalah sel. Kumpulan dari sel yang berbeda struktur dan fungsinya, atau keduanya disebut jaringan.
Jaringan yang terdiri dari sel-sel yang sama bentuk serta fungsinya disebut jaringan sederhana. Sedangkan jaringan yang terdiri atas lebih dari satu macam sel namun asalnya sama disebut jaringan kompleks atau majemuk.
Sachs membagi jaringan dalam tiga sistem, yaitu sistem dermal, sistem jaringan pembuluh, jaringan dasar. Sistem dermal meliputi epidermis dan periderm. Sistem jaringan pembuluh meliputi xilem yang mengangkut air dan floem yang mengangkut hasil fotosintesis. Xilem dan floem merupakan jaringan kompleks jika dilihat dari struktur dan fungsinya. Sistem dasar mencakup jaringan yang membentuk dasar bagi tumbuhan, namun sekaligus juga dapat menunjukkan spesialisasi. Jaringan dasar utama adalah parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.
Macam-macam jaringan tersebut akan teroganisasi dalam organ tumbuhan dalam pola tertentu. Pada tumbuhan yang mempunyai jaringan pembuluh, dapat dibedakan sebagai organ akar, batang dan daun.
I.2 TUJUAN
Tujuan dari praktikum ini, antara lain :
1. Memperlajari berbagai bentuk jaringan dasar
2. Mempelajari struktur jaringan yang membentuk organ akar, batang ,dan daun
3. Mempelajari ikatan pembuluh pada akar, batang, dan daun
4. Mengamati perbedaan antaran sel monokotil dan dikotil.
BAB II
DASAR TEORI
Kumpulan dari sel yang berbeda struktur dan fungsinya, atau keduanya disebut jaringan. Jaringan pembentuk tumbuhan terdiri dari 3 jenis, yaitu:
1. Jaringan dermal
Salah satu jaringan dermal adalah Epidermis yang merupakan lapisan pelindung luar utama yang menyelimuti tubuh tumbuhan (seluruh daun, batang, dan akar). Sel-sel epidermis mempunyai dinding sel primer yang tebal, dan bagian luarnya dilapisi oleh lapisan lilin. Sel ini juga akan mengalami modifikasi dan membentuk stomata serta berbagai macam rambut.
Stomata adalah bukaan pada epidermis yang sebagian besar terdapat pada bawah daun dan meregulasi pertukaran gas. Stomata dibentuk oleh dua sel epidermis yang terspesialisasi yang disebut sel penjaga yang meregulasi besarnya diameter stomata. Rambut atau trikoma merupakan turunan dari sel epidermis dan mempunyai banyak bentuk dan umumnya ditemui pada semua bagian tumbuhan serta berfungsi untuk adsorpsi dan sekresi.
2. Jaringan pembuluh
Jaringan pembuluh merupakan kompleks xylem-floem. Umumnya akar hanya mempunyai xylem, sedangkan batang mempunyai keduanya (xylem dan floem).
Xylem disusun oleh sel dewasa yang telah mati dan kehilangan plasma membrannya serta dinding selnya mengalami penebalan sekunder dan dilapisi lilin. ujung dari dinding sel ini telah terperforasi sempurna membentuk saluran yang sangat panjang. Saluran ini mempunyai hubungan yang erat dengan parenkim xylem yang secara aktif mentransport cairan keluar-masuk xylem. Fungsi dari xylem adalah membawa air dan ion terlarut pada tumbuhan.
Floem disusun oleh sel hidup dewasa yang terinterkoneksi oleh perforasi pada ujung dinding selnya yang terbentuk dari plasmodesmata yang membesar dan termodifikasi. Sel ini tersusun membentuk tabung yang disebut pembuluh ayak. Sel-sel ini tetap mempunyai membran plasma, tetapi sudah kehilangan nukleus dan banyak sitoplasma, sehingga mereka bergantung pada sel pendamping untuk metabolismenya. Sel pendamping mempunyai fungsi tambahan sebagai pengangkut molekul makanan terlarut keluar dan ke dalam pembuluh melalui dinding pembuluh yang berpori
3. Jaringan dasar
Terdiri dari 3 sel utama, yaitu parenkim, kolenkim, dan sklerenkim.
Sel parenkim ditemukan pada seluruh sistem jaringan tumbuhan. Sel ini adalah sel hidup yang dapat membelah lebih lanjut dengan dinding sel primer yang tipis. Fungsi dari sel ini adalah sel meristem apikal dan lateral pada tunas dan akar akan menyediakan sel baru untuk pertumbuhan; produksi dan penyimpanan makanan terjadi pada sel fotosintetik pada batang dan daun (sel mesofil), sel parenkim penyimpan merupakan komponen utama pembentuk buah dan sayuran; karena kemampuan membelahnya, sel parenkim juga berperan sebagai stem sel untuk memulihkan luka dan regenerasi.
Sel kolenkim merupakan sel hidup yang mirip dengan sel parenkim, tetapi mempunyai dinding sel yang jauh lebih tebal dan biasanya ditemukan pada seluruh sistem jaringan tumbuhan. Sel kolenkim mempunyai kemampuan untuk memanjang dan memberikan dukungan mekanis sebagai jaringan dasar pada daerah tumbuhan yang sedang memanjang. Sel kolenkim umum ditemukan pada daerah subepidermal batang.
Seperti kolenkim, sel sklerenkim mempunyai fungsi sebagai penguat dan pendukung tumbuhan. Sel skelerenkim merupakan sel mati dengan dinding sel sekunder tebal dari lignin yang mencegahnya untuk memanjang seiring pertumbuhan tumbuhan. Dua macam sklerenkim yang umum ditemukan adalah fiber, yang sering membentuk bundel panjang, dan sklereid yang merupakan sel pendek bercabang yang umum ditemukan pada kulit biji dan buah.
Sel lain yang juga terdapat pada jaringan tumbuhan adalah sel meristem dan sel kalus. Sel meristem adalah sel yang membentuk seluruh jaringan tanaman secara berurutan. Sel meristem apikal merupakan meristem utama yang membentuk bagian-bagian tumbuhan. Sedangkan sel kalus adalah sel yang tumbuh menutupi luka tanaman. Sel ini diproduksi dalam jumlah banyak yang belum terdiferensiasi.
Organ tumbuhan biji yang penting ada 3, yakni: akar, batang, daun.
AKAR
AKAR
Asal akar adalah dari akar lembaga (radix), pada Dikotil, akar lembaga terus tumbuh sehingga membentuk akar tunggang, pada Monokotil, akar lembaga mati, kemudian pada pangkal batang akan tumbuh akar-akar yang memiliki ukuran hampir sama sehingga membentuk akar serabut.
Akar monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
1. Fungsi Akar
a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah
b. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
c. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut
2. Anatomi Akar
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam sebagai berikut
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam sebagai berikut
a. Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
b. Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
c. Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.
d. Silinder Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.Terdiri dari berbagai macam jaringan :
- Persikel/Perikambium
Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.
- Berkas Pembuluh Angkut/Vasis
Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
- Empulur
Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.Terdiri dari berbagai macam jaringan :
- Persikel/Perikambium
Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.
- Berkas Pembuluh Angkut/Vasis
Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
- Empulur
Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim.
BATANG
Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.
Terdapat perbedaan antara batang dikotil dan monokotil dalam susunan anatominya.
1. Batang Dikotil
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
a. Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
b. Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
c. Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.
d. Stele/ Silinder Pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar. Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.
Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.
Pada batang dikotil terdapat lapisan-lapisan dari luar ke dalam :
a. Epidermis
Terdiri atas selaput sel yang tersusun rapat, tidak mempunyai ruang antar sel. Fungsi epidermis untuk melindungi jaringan di bawahnya. Pada batang yang mengalami pertumbuhan sekunder, lapisan epidermis digantikan oleh lapisan gabus yang dibentuk dari kambium gabus.
b. Korteks
Korteks batang disebut juga kulit pertama, terdiri dari beberapa lapis sel, yang dekat dengan lapisan epidermis tersusun atas jaringan kolenkim, makin ke dalam tersusun atas jaringan parenkim.
c. Endodermis
Endodermis batang disebut juga kulit dalam, tersusun atas selapis sel, merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan stele. Endodermis tumbuhan Anguiospermae mengandung zat tepung, tetapi tidak terdapat pada endodermis tumbuhan Gymnospermae.
d. Stele/ Silinder Pusat
Merupakan lapisan terdalam dari batang. Lapis terluar dari stele disebut perisikel atau perikambium. lkatan pembuluh pada stele disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar. Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler, pada perkembangan selanjutnya jaringan parenkim yang terdapat di antara berkas pembuluh angkut juga berubah menjadi kambium, yang disebut kambium intervasikuler. Keduanya dapat mengadakan pertumbuhan sekunder yang mengakibatkan bertambah besarnya diameter batang.
Pada tumbuhan Dikotil, berkayu keras dan hidupnya menahun, pertumbuhan menebal sekunder tidak berlangsung terus-menerus, tetapi hanya pada saat air dan zat hara tersedia cukup, sedang pada musim kering tidak terjadi pertumbuhan sehingga pertumbuhan menebalnya pada batang tampak berlapis-lapis, setiap lapis menunjukkan aktivitas pertumbuhan selama satu tahun, lapis-lapis lingkaran tersebut dinamakan Lingkaran Tahun.
2. Batang Monokotil
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder
Pada batang Monokotil, epidermis terdiri dari satu lapis sel, batas antara korteks dan stele umumnya tidak jelas. Pada stele monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium. Tidak adanya kambium pada Monokotil menyebabkan batang Monokotil tidak dapat tumbuh membesar, dengan perkataan lain tidak terjadi pertumbuhan menebal sekunder
DAUN
Daun merupakan modifikasi dari batang, merupakan bagian tubuh tumbuhan yang paling banyak mengandung klorofil sehingga kegiatan fotosintesis paling banyak berlangsung di daun.
Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
2. Parenkim/Mesofil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.
3. Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam tulang daun dan urat-urat daun.
Anatomi daun dapat dibagi menjadi 3 bagian :
1. Epidermis
Epidermis merupakan lapisan terluar daun, ada epidermis atas dan epidermis bawah, untuk mencegah penguapan yang terlalu besar, lapisan epidermis dilapisi oleh lapisan kutikula. Pada epidermis terdapatstoma/mulut daun, stoma berguna untuk tempat berlangsungnya pertukaran gas dari dan ke luar tubuh tumbuhan.
2. Parenkim/Mesofil
Parenkim daun terdiri dari 2 lapisan sel, yakni palisade (jaringan pagar) dan spons (jaringan bunga karang), keduanya mengandung kloroplast. Jaringan pagar sel-selnya rapat sedang jaringan bunga karang sel-selnya agak renggang, sehingga masih terdapat ruang-ruang antar sel. Kegiatan fotosintesis lebih aktif pada jaringan pagar karena kloroplastnya lebih banyak daripada jaringan bunga karang.
3. Jaringan Pembuluh
Jaringan pembuluh daun merupakan lanjutan dari jaringan batang, terdapat di dalam tulang daun dan urat-urat daun.
ANALISIS DATA
Jaringan parenkim tangkai daun bunga tasbih
Pada tangkai daun bunga tasbih terlihat adanya jaringan parenkim yang tipis. Selain itu juga terlihat adanya rongga pada tangkai serta rongga antar sel.
Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar karena dijumpai hampir di setiap tubuh tumbuhan. Berdasarkan fungsinya jaringan parenkim dibedakan atas beberapa macam, antara lain:
1. Parenkim asimilasi, yaitu jaringan parenkim yang bertugas dalam proses fotosintesis.
1. Parenkim asimilasi, yaitu jaringan parenkim yang bertugas dalam proses fotosintesis.
2. Parenkim penimbun, yaitu jaringan parenkim yang bertugas sebagai tempat penyimpanan makanan.
3. Parenkim air, yaitu parenkim yang ditemui pada tumbuhan yang hidup didaerah kering (xerofit) dan tumbuhan epifit.
4. Parenkim udara, yaitu parenkim yang mampu menyimpan udara karena mempunyai ruang antar sel yang besar.
(biologi interaktif, 2007)
Jaringan sklerenkim tempurung kelapa
Pada pengamatan jaringan tempurung kelapa, kami melihat adanya sel batu/ sklereid. Jaringan sklerenkim merupakan jaringan penunjang yang terdapat pada oragan tumbuhan dewasa. Sel sklerenkim memiliki dinding sel yang tebal, biasanya berlignin (memiliki zat kayu), dan protoplasmanya mati atau tidak aktif setelah dewasa. (diah aryulina , 2004)
Sel sklerenkim dibedakan menjadi dua bentuk, yaitu sel serat ( fiber) atau sklereid. Sel serat adalah sel-sel sklerenkim yang memanjang. Sklereid merupakan sel sklerenkim dengan bentuk tidak beraturan dengan dinding sekunder yang sangat tebal dan berlignin.
Preparat akar jagung
Berdasarkan hasil pengamatan, yang terlihat dari strukutr akar jagung cukup lengkap, yaitu adanya epidermis, korteks, endodermis, parenkim, kolenkim, skerenkim hingga jaringan pengangkut (xilem dan floem).
Jaringan epidermis, yaitu jaringan paling luar yang menutup seluruh permukaan. Ciri-ciri epidermis:
· Letak sel rapat
· Selnya hidup
· Tidak berklorofil, kecuali sel penjaga dari stomata.
· Tidak dapat ditembus air dari luar, kecuali epidermis akar muda.
· Dapat ditembus udara.
· Dalam hal tertentu epidermis dapat menguapkan air.
Korteks, terdiri atas beberapa lapis sel yang berdinding tipis serta susunannya tidak rapat (terdapat rongga) yang berfungsi untuk pertukaran gas. Endodermis merupakan batas terdalam lapisan korteks yang terdiri dari sel-sel endodermis.
Jaringan pengangkut, yaitu berupa xilem dan floem tersusun selang-seling, karena jagung termasuk dalam tanaman monokotil. Jaringan penyokong (parenkim) jaringan yang berperan untuk menunjang bentuk tumbuhan agar dapat berdiri kokoh. Jaringan kolenkim yaitu jaringan penyokong yang tersiri atas sel-sel yang masih hidup dengan protoplasma yang aktif.
Jaringan batang jagung
Berdasarkan pengamatan, yang kami lihat adalah bentuk yang tidak beraturan serta floem yang dikelilingi oleh xylem. Selain itu juga terdapat jaringan epidermis. Kulit batang dan akar tersusun atas pembuluh-pembuluh tapis beserta sel-sel pengiringnya, jaringan penunjang yaitu serabut sklerenkim yang mati dan kolenkim yang masih hidup. Serta parenkim kulit untuk menyimpan makanan cadangan. Kayu akar dan batang tersusun atas jaringan pembuluh-pembuluh kayu yang berupa trakea dan trakeid sebagai jaringan penguat, serabut kayu sebagai penguat, dan parenkim kayu yang terdiri dari sel hidup untuk menyimpan cadangan makanan.
Jaringan batang bunga mawar
Berbeda dengan pengamatan jaringan pada batang jagung, pada batang bunga mawar selain epidermis,korteks, endodermis dan jaringan pengangkut (xilem dan floem). Pada batang bunga mawar juga terdapat kambium, korteks, serta empulur.
Perbedaan ini dikarenakan, bunga mawar bukan merupakan tumbuhan monokotil melainkan dikotil. Endodermis menjadi batas antara korteks dan silinderpusat atau stele. Korteks sendiri terdapat di sebelah dalam epidermis.Empulur adalah sel parenkim, pada tumbuhan dikotil (batang berkayu), bagian empulur terletak di sisi dalam jaringan kayu dan merupakan pusat batang.
Jaringan daun karet
Berdasarkan hasil pengamatan, terlihat adanya jaringan epidermis atas serta epidermis bawah (hipodermis), jaringan spons, jaringan tiang (palisade) serta jaringan pengangkut.
Jaringan epidermis pada daun ini, terdapat dua bagian, atas dan bawah, epidermis bawah berfungsi untuk melindungi bagian bawah jaringan. Pada daun ini terlihat adanya jaringan tiang(palisade) dan bunga karang (spons). Jaringan tiang (palisade) merupakan jaringan yang berfungsi sebagai tempat fotosintesis. Sedangkan jaringan bunga karang (spons) befungsi sebagai tempat menyimpan cadangan makanan.
Jaringan pengangkut terdiri atas xilem dan floem. Xilem berfungsi untuk mengangkut air dan garam mineral, sedangkan floem berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis.
BAB V
PENUTUP
V.1 KESIMPULAN
- Jaringan merupakan kumpulan dari sel yang mempunyai bentuk dan fungsi yang mengalami spesialisasi untuk menjalankan suatu fungsi tertentu.
- Jaringan yang ada pada tumbuhan diantaranya jaringan parenkim, palisade, epidermis, sklerenkim, kolenkim, bunga karang, stomata, endodermis dan sebagainya yang mempunyai fungsi masing-masing.
- Organ penting penyusun tumbuhan antara lain akar, batang, dan daun yang mempunyai peranan yang penting untuk kelangsungan hidup tumbuhan seperti untuk fotosinteis, cadangan makanan, penegakan tanaman, dan sebagainya.
- Tumbuhan dibagi menjadi dua kelas besar yaitu monokotil dan dikotil yang memiliki perbedaan yang mencolok dari bentuk akar, batang dan daun serta bunga yang ada pada tumbuhan, serta letak dan bentuk dari jaringan pengangkutnya.
- Setiap tumbuhan memiliki struktur anatomi tersendiri namun secara umum memiliki jaringan yang sama dengan tumbuhan lain.
DAFTAR PUSTAKA
Setiowati, tetty dan deswaty furqonita.2007.Biologi interaktif.jakarta : Azka press
Aryulina, diah, et.al.2004. Biology jilid 2. Jakarta : esis, erlangga
sihombing, betsy. Et al., 2010. Panduan Praktikum Biologi Umum.Jakarta :Jurusan Biologi FMIPA Universitas Negeri Jakarta
LAMPIRAN
1. Jelaskan perbedaan antara akar dan batang pada penampang melintangnya?
Jawab:
Perbedaan penampang melintang antara akar dan batang (pada pengamatan penampang melintang tumbuhan monokotil , yaitu jagung) adalah adanya perisikel pada penampang melintang akar, sedangkan batang tidak. Perisikel atau perikambium merupakan lapisan terluar silinder pusat yang berperan dalam pembentukkan cadang akar. Sedangkan pada batang monokotil tidak ada kambium, oleh sebab itulah batang tumbuhan monokotil tidak membesar atau menebal sepertibatang tumbuhan dikotil. Pada penampang melintang akar juga terlihat jaringan pembuluh ( xilem dan floem ) yang berselang seling dan tersusun rapi, sedangkan pada penampang melintang batang jaringan pembuluhnya menyebar dan tidak ada kambium diantara xilem dan floem (kolateral tertutup).
2. Jika dilihat dari ikatan pembuluhnya, apa perbedaan batang monokotil dan dikotil ?
Jawab:
Batang monokotil | Batang dikotil |
Pada batang monokotil terdapat ikatan pembuluh yang menyebar dan bertipe kolateral tertutup yang artinya di antara xilem dan floem tidak ditemukan kambium | lkatan pembuluh pada batang dikotil disebut tipe kolateral yang artinya xilem dan floem. Letak saling bersisian, xilem di sebelah dalam dan floem sebelah luar.Antara xilem dan floem terdapat kambium intravasikuler |
3. Di jaringan manakah letak ikatan pembuluh pada daun karet ?
Jawab:
Jaringan pembuluh terletak pada jaringan spons. Jaringan pembuluh pada daun merupakan kelanjutan dari jaringan pembuluh pada batang. Ada dua jenis pembuluh yaitu:
1. Pembuluh kayu (xylem)
Merupakan pembuluh yang berperan untuk mengangkut air dan mineral yang diserap akar dari tanah menuju daun.
Merupakan pembuluh yang berperan untuk mengangkut air dan mineral yang diserap akar dari tanah menuju daun.
2. Pembuluh tapis (floem)
Merupakan pembuluh yang berperan untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
Merupakan pembuluh yang berperan untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh bagian tumbuhan.
Pada tumbuhan dikotil, terdapat kambium yang membatasi pembuluh kayu dan pembuluh tapis
*note : laporan ini tidak lengkap, ada bagian yang hilang
0 komentar:
Post a Comment